Hubungan uud 1945
dengan sila-sila dalam pancasila?
Jawaban Terbaik: HUBUNGAN DASAR NEGARA (PANCASILA) DENGAN KONSTITUSI DI
INDONESIA (UUD 1945)
Pasal-pasal dalam UUD1945 adalah penjabaran dari
pokok-pokok pikiran yang ada dalam Pembukaan UUD1945.
Contoh:
1. Sila pertama, dijabarkan di pasal 29 UUD 1945,
pasal 28 (UUD 1945 amandemen)
2. Sila kedua, dijabarkan di pasal-pasal yang
memuat mengenai hak asasi manusia.
3. Sila ketiga, dijabarkan di pasal 18, pasal 35,
pasal 36 UUD 1945
4. Sila keempat dijabarkan pada pasal 2 s.d 24 UUD
1945
5. Sila kelima dijabarkan pada pasal 33 dan 34
UUD1945
Atau dengan kata
lain bahwa pembukaan UUD 1945 yang membuat dasar falsafah negara Pancasila,
merupakan satu kesatuan nilai dan norma yang terpadu yang tidak dapat
dipisahkan dengan rangkaian pasal-pasal dan batang tubuh UUD 1945.
Jadi Pancasila itu
disamping termuat dalam pembukaan UUD 1945 (rumusannya dan pokok-pokok pikiran
yang terkandung didalamnya) dijabarkan secara pokok dalam wujud pasal-pasal
batang tubuh UUD 1945.
Jadi Pancasila
adalah jiwa, inti sumber dan landasan UUD 1945. Secara teknis dapat dikatakan
bahwa pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam pembukaanUUD 1945 adalah garis
besar cita-cita yang terkandung dalam Pancasila. Batang tubuh UUD 1945 merupakan
pokok-pokok nilai-nilai Pancasila yang disusun dalam pasal-pasal.
A.
PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
Pancasila
sebagai ideologi bangsa sudah sangat sering kita dengar, terlebih saat belajar
tentang Pendidikan Kewarganegaraan, lalu apa sebenarnya makna dari kalimat
tersebut?
Artinya
pancasila merupakan suatu konsep yang dijadikan sebagai pegangan untuk mencapai
suatu tujuan bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai
suatu ketetapan bagi seluruh warga negara Indonesia, seperti yang telah kita
tahu bahwa warga Indonesia memiliki keanekaragamaan yang kompleks, baik dalam
bidang budaya, ras, warna kulit, dll. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan
bangsa kita, Indonesia harus bersatu membentuk kekuatan sehingga dapat rukun,
damai, kuat, dan dinamis. Nah untuk mempersatukan Indonesia, maka dijadikanlah
pancasila sebagai suatu pegangan yang mengatur pola pikir warga negara agar
bisa mencapai tujuan bangsa. Tujuan Bangsa kita adalah tujuan yang telah
tertera dalam Pembukaan UUD 1945, yang diantaranya melindungi segenap warga
negara indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial.
Untuk
mencapai tujuan tersebut, tentunya banyak hal yang harus dilakukan, salah
satunya adalah menjadikan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa, Pancasila menjadi
dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun harus diperhatikan bahwa
Agama tetaplah menjadi yang utama dalam kehidupan dunia maupun akhirat.
FUNGSI
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
1.
Pancasila Sebagai Ideologi Persatuan
Fungsi
Pancasila sebagai sarana agar bangsa Indonesia tetap bersatu dan tidak terpecah
belah sangatlah penting. Seperti yang telah saya katakan diatas bahwa Indonesia
memiliki Keanekaragam suku yang sangat banyak sehingga apabila terpecah belah
akan sangat beresiko dan memberikan banyak dampak negatif. Pancasila Menjadi
Ideologi persatuan dengan membangun suatu konsep atau ide yang menjadi watak
warga negaranya, sehingga memiliki kepribadian dan rasa percaya diri yang
tinggi. Pancasila sebagai Ideologi Persatuan dapat di analogikan seperti
“pancasila membangun karakter bangsa (character Building oleh pancasila)
2.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila
Sebagai Ideologi terbuka artinya pancasila dapat dikembangkan nilai-nilainya
agar menjadi suatu ideologi yang lebih baik seiring terjadinya kemajuan dalam
kehidupan. “Terbuka” yang dimaksud disini bukanlah mengubah pancasila, namun
mengarahkan penerapan nilai – nilai pancasila menjadi lebih mapan dan sesuai
dengan perkembangan zaman.
3.
Pancasila Sebagai Ideologi Pembangunan
Pancasila
sebagai Ideologi pembangunan artinya pancasila memiliki kemampuan untuk menjadi
ideologi agar bangsa Indonesia dapat berkembang seutuhnya. Pembangunan yang
dimaksud disini bukan hanya dari sebagi perkembangan ekonomi, perkembangan
teknologi, dan perkembangan fisik lainnya, melainkan juga terhadap perkembangan
sumber daya manusianya. Setiap Warga Negara Indonesia harus terus berkembang
agar terjadi perubahan indonesia ke arah yang lebih baik. Namun menurut
pendapat saya, sedikit sulit utnuk membangun Negara yang kita cintai pada masa
sekarang, karena masih banyak sumber daya manusia yang tidak baik diberi
wewenang sebagai “penguasa”, contohnya adalah kuruptor yang dalam dunia
politik.
Selain
3 Fungsi Utama diatas, berdasarkan fungsi Ideologi, Pancasila sebagai Ideologi
Bangsa juga berfungsi untuk :
- Sebagai Pedoman Memajukan Bangsa
- Menjadi arahan dalam mencapai cita – cita bangsa
- Menjadi Pegangan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai- Nilai pancasila
menurut pandapat saya,
1. Nilai
Ketuhanan (bintang)
Didalam pancasila sila pertama yang berbunyi “
Ketuhanan Yang Maha Esa” terkandung nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan adalah
nilai yang menggambarkan bahwa rakyat Indonesia adalah rakyat yang memiliki agama dan
menyakini akan adanya Tuhan. Dengan keyakinan tersebut maka secara
langsung harus bertakwa kepada Tuhan dan menjalankan aturan-aturan yang ada
didalam agama oleh setiap pemeluknya. Dengan kata lain menjalankan semua
perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Implementasi
nilai ketuhanan adalah :
2.
Hormat
menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3.
Saling
menghormati dan kebebasan menjalankan ibadat sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
4.
Tidak
memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
2. Nilai
Kemanusiaan (Rantai)
Didalam sila
kedua Pancasila yang berbunyi “ Kemanusiaan yang adil dan
beradab” terkandung nilai kemanusiaan. Dan makna dari nilai kemanusiaan
tersebut adalah pengakuan dan menghormati martabat dan hak orang lain / sesama
manusia, saling tolong menolong, dan bersikap sebagai manusia yang beradab.
Implementasi
nilai kamanusiaan adalah :
1.
Mengakui
persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
2.
Saling
mencintai sesama manusia.
3.
Mengembangkan
sikap tenggang rasa.
4.
Mengakui adanya
masyarakat yang bersifat majemuk dan saling menghargai adanya perbedaaan
tersebut.
5.
Melakukan
musyawarah, jujur dan saling berkerjasama.
6.
Melakukan
sesuatu dengan pertimbangan moral dan ketentuan agama sebagai manusia yang
beradab.
3.Nilai
Persatuan (pohon)
Untuk sila
ketiga Pancasila yang berbunyi “ Persatuan Indonesia”
terdapat nilai persatuan yang memiliki makna walaupun Indonesia merupakan negara kepulauan dan dihuni
oleh berbagai suku bangsa persatuan haruslah tetap dijunjung dengan tidak
saling membeda-bedakan apalagi sampai terjadi perpecahan. Dalam nilai persatuan
juga terkandung nilai patriotisme dan cinta tanah air, dimana setiap rakyat
indonesia haruslah bersatu dan rela berkorban demi tanah air tercinta.
Implementasi
nilai persatuan :
1.
Menempatkan
persatuan, kesatuan, kepentingan bangsa dan negara serta keselamatan bangsa dan
negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.
2.
Rela berkorban
demi kepentingan bangsa dan negara.
3.
Cinta tanah air
dan bangsa.
4.
Bangga sebagai
bangsa indonesia.
5.
Saling
menghormati adanya perbedaan suku, ras etnis dan agama sehingga dapat
terjadinya persatuan.
4.Nilai
Kerakyatan (banteng)
Dalam sila keempat pancasila yang berbunyi “
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan” yang dimana nilai yang terkandung dalam sila ini
adalah nilai kerakyatan yang berarti kedaulatan berada ditangan rakyat,
setiap rakyat berhak memilih perwakilan mereka, setiap rakyat memiliki
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, dan musyawarah serta gotong royong
merupakan nilai yang terkandung dalam sila keempat.
Implementasi
nilai kerakyatan :
1.
Mengutamakan
kepentingan bersama.
2.
Tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.
Mengutamakan
musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama.
4.
Keputusan
musyawarah yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan.
5.Nilai
Keadilan (padi)
Terakhir untuk sila kelima pancasila yang
berbunyi “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia” yang dimana
didalamnya terkandung nilai keadilan yang berarti keadilan dalam kehidupan
sosial haruslah meliputi seluruh rakyat indonesia, persamaan hak dalam berbagai
hak yang dilandasi dengan hak dan kewajiban setiap orang, dan sikap saling
menghormati orang lain agar dapat tercapainya keadilan.
Implementasi
nilai keadilan :
1.
Berbuat luhur
dan saling membantu dan gotong royong.
2.
Bersikap adil.
3.
Menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4.
Menghormati
hak-hak orang lain.
5.
Suka memberi
pertolongan kepada orang lain.
6.
Tidak melakukan
perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
Jadi,
kesimpulannya menurut saya adalah setiap nilai yang terkandung dalam pancasila
merupakan nilai-nilai yang saling berkaitan sehingga tidak dapat dipisahkan.
Karena dengan adanya sikap percaya kepada Tuhan maka, seseorang dapat menjadi manusia
yang saling menghormati sehingga dapat tercapai suatu persatuan dan didalam
persatuan tersebut pasti akan ada musyawarah yang ditujukan untuk kepentingan
bersama sehingga dapat terjadi keadilan. Dengan adanya keadialan, contoh
keadilan dalam kebebasan memeluk agama maka orang tersebut akan orang yang
dapat menghargai orang lain, demikian seterusnya. Sehingga sudah jelas bahwa
setiap nilai yang terkandung dalam pancasila semuanya penting dan harus di
amalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh rakyat Indonesia.
Teori Integralistik:
Kemudian, teori Integralistik yang diajarkan oleh Benedict de Spinoza
(1632-1677), Adam Heinrich Muller (1779-1829), George Friedrich Wilhelm Hegel
(1770-1831) dan lain-lain, mengajarkan bahwa negara adalah suatu susunan
masyarakat yang integral, segala golongan, segala bagian, segala anggotanya
berhubungan erat satu sama lain dan merupakan persatuan masyarakat yang
organis. Dalam aliran pikiran integralistik ini, negara tidak memihak pada
suatu golongan yang paling kuat, atau paling besar, tidak menganggap
kepentingan seseorang menjadi pusat, tetapi menjamin keselamatan hidup bangsa
seluruhnya sebagai persatuan yang tak dapat dipisahkan; yang terpenting adalah
penghidupan bangsa seluruhnya.
ANALISIS
Bagaimana hubungan teori Integralistik dengan Pancasila? Sekarang marilah
kita membandingkan teori integralistik dengan Pancasila. Pancasila
merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Masing-masing sila tidak dapat dipahami dan diberi arti tersendiri yang
terpisah dari keseluruhan sila-sila itu. Ini menggambarkan adanya paham
persatuan atau integralistik.
Dalam pancasila sendiri, pada sila III yang berbunyi, ”Persatian
Indonesia”, menegaskan dan mencerminkan perwujudan paham integralistik dalam
tata kenegaraan kita, Sila III ini tercermin dalam pokok pikiran pertama yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai berikut :
”Negara” begitu bunyinya ”melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan
Indonesia dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
(penjelasan UUD 1945).
No comments:
Post a Comment