Tuesday, July 5, 2016

MAKALAH SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN




SISTEM AKUNTANSI DAN PRAKTEK

SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN









Kelompok 7 :

Yeni dwi s.t.n                             (2130920024)
Meri dwi r.w                              (2130920023)
Andi Kurniawan                        (2130920025)





JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2015


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami persaingan yang cukup ketat  disegala bidang, baik dalam bidang industry maupun jasa. Oleh karena itu, perusahaan terus dituntut untuk dapat meninngkatkan seluruh aktivitasnya agar mampu bersaing dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
Dalam menghadapipersaingan, perusahaan membutuhkan suatu system akuntansi yang dapat berperan penting atas dan yaaktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas proses produksi. Proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan akan berjalan dengan lancer apabila ditunjang oleh system akuntansi yang dapat berjalan penting bagi kelancaran proses proses produksi. System akuntansi yang dibutuhkan adalah system akuntansi yang menyajikani formasi atas persediaan. Dengan adanya system akuntansi persediaan yang diterapkan oleh perusahaan diharapkan dapat memberikan manfaat bagiperusahaan. Oleh sebab itu, system akuntansi persediaan menjadi unsur penting bagi satu perusahaan dalam menunjang kelancaran usaha, seperti yang terdapat di  GIANT EXPRESS DINOYO.
Giant pada awalnya merupakan toko asal Malaysia yang didirikan oleh keluarga Teng di Sentul, Malaysia pada tahun 1994. Toko Giant menjual berbagai macam produk dengan harga terjangkau, sehingga pada masa itu toko Giant menjadi salah satu toko dengan harga produk yang kompetitif, sehingga Berjaya selama beberapa dekade di Malaysia. Melihat keberhasilan Giant di Malaysia perusahaan asal Hongkong Dairy Farm, mengambil alih kepemilikan Giant pada tahun 1999.Giant dibuka untuk pertama kalinya di Indonesia pada tahun 2002 di  daerah Serpong, Tanggerang.Peningkatan penjualan meningkat setelah adanya kerjasama tersebut. Dalam waktu delapan tahun Giant hipermarket telah memiliki 46 gerai dan 104 supermarket di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memandang pentingnya system akuntansi persediaan dalam kelancaran usaha, sehingga penulis tertarik untuk mendalami bagaimana system akuntansi persediaan yang ada di Giant Express Dinoyo.


1.2  RumusanMasalah
1.      Bagaimana Prosedur Pengadaan Pesediaan Barang di Giant Express Dinoyo?
2.      Bagaimana system persediaan yang ada di Giant Express Dinoyo?

1.3  Tujuan
1.      Untuk Mengetahui Prosedur Pengadaan Pesediaan Barang di Giant Express Dinoyo.
2.      Untuk Mengetahui sistem persediaan yang ada di Giant Express Dinoyo.

1.4  Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.      Bagi penulis
Hasil penelitian ini akan memberikan wawasan pengetahuan tentang masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai“ Sistem akuntansi persediaan” baik secara teori maupun praktek.
2.      Bagi Perusahaan
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memberikan masukan kepada pihak terkait dalam rangka perbaikan .
3.      Bagi Pihak lain yang memerlukan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan teori dalam melakukan penelitian dengan masalah yang sama.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian persediaan
Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan digudang. Sistem ini berkaitan erat dengan system penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian.
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Dapat disimpulkan bahwa persediaan (inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi cukup penting dalam suatu perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan industry (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam perusahaan yaitu untuk membeli bahan-bahan bangunan.
            Persediaan adalah segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan dari sekumpulan produk physical pada berbagai tahap proses tranformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses, dan kemudian barang jadi   ( Handoko, 1997:hal 333).
2.2 Metode pencatatan persediaan
            Ada dua macam metode pencatatan biaya persediaan:
1.      Metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) disebut sistem perpetual karena pencatatan akuntansinya dilakukan secara kontinyu (perpetual) baik untuk pencatatan jumlahnya maupun biayanya atau harga pokoknya. Dengan demikian jumlah maupun biaya pesediaan dapat diketahui setiap saat. Sistem sering kali diterapkan oleh perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga per unit relatif mahal dan setiap unit barang dimungkinkan memiliki variasi spesifikasi sesuai dengan keinginan konsumen.
2.      Metode Persediaan fisik (physical inventory methode) disebut sistem periodik karena penghitungan jumlah dan nilai persediaan hanya akan diketahui pada akhir periode saja untuk penyiapan pembuatan laporan keuangan setiap terjadi transaksi pembelian barang maupun penjualan barang akun persedian tidak pernah dimutasi atau tidak didebit jika ada pembelian atau dikredit jika ada penjualan.
2.3 Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan system akuntansi persediaan
            Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan system akuntansi persediaan adalah :
1)      Prosedur pencatatan produk jadi.
2)      Prosedur pencatatan harga pokok produk yang dijual.
3)      Prosedur pencatatan harga produk jadi yang diterima kembali dari pembeli.
4)      Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok persediaan produk dalam proses.
5)      Prosedur pencatatan  harga pokok persediaan yang dibeli.
6)      Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok.
7)      Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
8)      Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang.
9)      Sistem penghitungan fisik persediaan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penulisan ini, metode yang digunakan adalah metode deskritptif kualitatif kemudian dilakukan pencarian data-data untuk mendukung penulisan ini. Dalam proses pencarian data ini, data yang digunakan harus relevan dan harus berkaitan dengan apa yang menjadi pokok pembahasan. Metode yang dimaksud seperti:
1.      Wawancara
      Pada tahap ini dilakukan observasi atau survey system melalui teknik wawancara.  Menurut  Hall  (2007)  wawancara merupakan sebuah metode untuk
Mendapatkan fakta tentang sistem yang ada saat ini dan persepsi pengguna tentang hal – hal  yang  dibutuhkan oleh system baru.  Wawancara dilakukan dengan pihak manajemen Giant Express Dinoyo tentang  system akuntansi persediaan.
2.      Peninjauan Data Lain.
Tahap ini penulis menggunakan media lain seperti browsing dan literature buku untuk memperkuat pemahaman tentang system akuntansi persediaan.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Prosedur Pengadaan Persediaan Barang Giant Express Dinoyo
            Prosedur pengadaan barang pada Giant Express terdiri dari dua proses yaitu proses pemesanan barang dan proses penerimaan barang. Pada proses pemesanan barang bagian gudang bertugas untuk memeriksa persediaan apa yang telah mencapai titik pemesanan kembali dan melaporkan ke bagian kantor. Bagian pembelian tersebut akan melakukan pemesanan kepada supplier yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Barang yang diterima oleh bagian gudang akan diverifikasi. Selanjutnya bagian akuntansi akan mengarsip seluruh dokumen yang berhubungan dengan pengadaan persediaan.
           

Dari hasil wawancara dengan pihak Giant Express, proses ini memakan waktu lama, karena untuk pembuatan PO dan melakukan traksaksi pembelian harus melalui kantor pusat terlebih dahulu. Selain itu, barang yang datang langsung diterima oleh bagian gudang dapa tmenimbulkan kesempatan pemyelewengan oleh bagian gudang.
4.2 Analisis Sistem Persediaan
            Dalam swalayan Giant Express Dinoyo ini masih memiliki beberapa kekurangan atau masalah, meskipun tempat ini tergolong besar. Beberapa masalah tersebut antaralain :
·         Pada prosedur pemesanan barang yang dilakukan oleh bagian kantor dinilai kurang efektif, karena koordinasi antar divisi yang ada di Giant Express Dinoyo ini dengan bagian pembelian kantor pusat akan memakan waktu.
·         Pembagian tugas pada prosedur penerimaan persediaan barang kurang efektif karena barang langsung diterima oleh bagian gudang. Ini memicu munculnya penyelewengan oleh bagian gudang.

Berikut ini adalah beberapa dokumen yang diusulkan dalam sistem informasi persediaan barang dagang :
·          Bukti Barang Masuk
·         Laporan Penerimaan Barang
·         File Daftar Order
·         File Order Penjualan
·         File Order Pembelian
·         Surat Perintah Pengeluaran Barang
·         Bukti Barang Keluar
·         Tiket Pengambilan Barang
·         Laporan Pengelaran Barang
·         Surat Muat Barang
·         Kartu Perhitungan Fisik
·         Daftar Hasil Perhitungan Fisik

Usulan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Pada Giant Ekspres Dinoyo
            Pada penelitian ini akan diusulkan pengembangan sistem persediaan barang dagang dengan menambahkan beberapa bagian seperti bagian pembelian kantor cabang, bagian penerimaan,dan bagian penghitung serta pengecek perhitungan fisik. Selain itu juga akan ada penambahan dokumen-dokumen yang dapat membantu efektifitas kontrol internal yang dilakukan oleh perusahaan khususnya dalam bidang persediaan.




BAB V
PENUTUP
 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya, ditemukan  beberapa kekurangan yang terdapat dalam sistem informasi persediaan barang dagang pada Gian Ekspres Dinoyo,yaitu antara lain:
o   Pada prosedur pemesanan persediaan barang dagang yang dilakukan oleh bagian pembelian kontor pusat dinilai kurang efektif.
o   Pembagian tugas pada prosedur penerimaaan persediaan barang dagang kurang efektif.
o   Sistem informasi merupakan suatu hal wajib yang dipunyai oleh setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnisnya terhadap perusahaan yang sejenis.Dengan adanya sistem informasi ini,tidak hanya membuat proses menjadi otomatis,tetapi juga menciptakan tingkat akurat yang tinggi ,kecepatan dalam pelayanan,dan menjadi pelengkap dalam kegiatan bisnis perusahaan.
5.2 Saran
Berdasarkan kekurangan yang ditemukan dalam sistem informasi akuntansi  yang diterapkan pada Giant Ekspres Dinoyo maka di perlukan sistem informasi usulan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
o   Pada prosedur pemesanan persediaan barang dagang sebaiknya dilakukan oleh bagian pembelian khusus divisi.
o   Penerimaan persediaan barang  dagang sebaiknya dilakukan oleh bagian penerimaan.







DAFTAR PUSTAKA
Pens-ITS. 2014.Dasar Sistem Informasi. http://apr1l-si.comuf.com/elemen.php [14 Maret 2014]
Anonim. 2013. Sistem Informasi. http://id.wikipedia.org/sistem_informasi [5 Maret 2014]
O’Brien JA, 2002. Management Information System : Managing Information
Technology in the E-Business Enterprises. 5th Edition, Irwin Inc. Boston, 2002.

No comments:

Post a Comment