SISTEM AKUNTANSI DAN PRAKTEK
SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN
Kelompok 7 :
Yeni dwi s.t.n (2130920024)
Meri dwi r.w (2130920023)
Andi Kurniawan (2130920025)
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan dunia usaha di
Indonesia mengalami persaingan yang cukup ketat disegala bidang, baik dalam bidang industry maupun jasa. Oleh karena itu, perusahaan terus dituntut untuk dapat meninngkatkan seluruh aktivitasnya
agar mampu bersaing dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan,
sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
Dalam menghadapipersaingan,
perusahaan membutuhkan suatu system akuntansi yang dapat berperan penting atas dan
yaaktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, aktivitas yang dimaksud adalah aktivitas
proses produksi. Proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan akan berjalan
dengan lancer apabila ditunjang oleh system akuntansi yang dapat berjalan penting
bagi kelancaran proses proses produksi. System akuntansi yang dibutuhkan adalah
system akuntansi yang menyajikani formasi atas persediaan. Dengan adanya system
akuntansi persediaan yang diterapkan oleh perusahaan diharapkan dapat memberikan
manfaat bagiperusahaan. Oleh sebab itu, system akuntansi persediaan menjadi unsur
penting bagi satu perusahaan dalam menunjang kelancaran usaha, seperti yang
terdapat di GIANT EXPRESS DINOYO.
Giant pada
awalnya merupakan toko asal Malaysia yang didirikan oleh keluarga Teng di
Sentul, Malaysia pada tahun 1994. Toko Giant menjual berbagai macam produk
dengan harga terjangkau, sehingga pada masa itu toko Giant menjadi salah satu
toko dengan harga produk yang kompetitif, sehingga Berjaya selama beberapa
dekade di Malaysia. Melihat keberhasilan Giant di Malaysia perusahaan asal
Hongkong Dairy Farm, mengambil alih kepemilikan Giant pada tahun 1999.Giant
dibuka untuk pertama kalinya di Indonesia pada tahun 2002 di daerah Serpong, Tanggerang.Peningkatan penjualan
meningkat setelah adanya kerjasama tersebut. Dalam waktu delapan tahun Giant
hipermarket telah memiliki 46 gerai dan 104 supermarket di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memandang pentingnya
system akuntansi persediaan dalam kelancaran usaha, sehingga penulis tertarik untuk mendalami bagaimana
system akuntansi persediaan yang ada di Giant Express Dinoyo.
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana Prosedur Pengadaan Pesediaan Barang di Giant Express Dinoyo?
2. Bagaimana system persediaan yang ada di Giant Express
Dinoyo?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Prosedur Pengadaan Pesediaan Barang di Giant Express Dinoyo.
2. Untuk Mengetahui sistem persediaan yang
ada di Giant Express Dinoyo.
1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut
:
1. Bagi penulis
Hasil penelitian ini akan memberikan wawasan pengetahuan tentang masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh gambaran
yang jelas mengenai“ Sistem akuntansi persediaan” baik secara teori maupun praktek.
2. Bagi Perusahaan
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memberikan masukan kepada pihak terkait dalam rangka perbaikan .
3. Bagi Pihak lain yang memerlukan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan teori dalam melakukan penelitian dengan masalah yang sama.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian persediaan
Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap
jenis persediaan yang disimpan digudang. Sistem ini berkaitan erat dengan
system penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur
pembelian.
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau
dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Dapat disimpulkan bahwa
persediaan (inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi cukup
penting dalam suatu perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan
industry (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi
hampir 50%
dana perusahaan akan tertanam dalam perusahaan yaitu untuk membeli bahan-bahan
bangunan.
Persediaan adalah
segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya
terhadap pemenuhan permintaan dari sekumpulan produk physical pada berbagai
tahap proses tranformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses, dan kemudian
barang jadi ( Handoko, 1997:hal 333).
2.2
Metode pencatatan persediaan
Ada dua macam metode pencatatan
biaya persediaan:
1.
Metode
mutasi persediaan (perpetual inventory method) disebut sistem perpetual karena pencatatan
akuntansinya dilakukan secara kontinyu (perpetual) baik untuk pencatatan
jumlahnya maupun biayanya atau harga pokoknya. Dengan demikian jumlah maupun
biaya pesediaan dapat diketahui setiap saat. Sistem sering kali diterapkan oleh
perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga per unit relatif mahal dan
setiap unit barang dimungkinkan memiliki variasi spesifikasi sesuai dengan
keinginan konsumen.
2.
Metode
Persediaan fisik (physical inventory methode) disebut sistem periodik karena
penghitungan jumlah dan nilai persediaan hanya akan diketahui pada akhir
periode saja untuk penyiapan pembuatan laporan keuangan setiap terjadi
transaksi pembelian barang maupun penjualan barang akun persedian tidak pernah
dimutasi atau tidak didebit jika ada pembelian atau dikredit jika ada
penjualan.
2.3
Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan system akuntansi persediaan
Sistem dan prosedur yang
bersangkutan dengan system akuntansi persediaan adalah :
1)
Prosedur
pencatatan produk jadi.
2)
Prosedur
pencatatan harga pokok produk yang dijual.
3)
Prosedur
pencatatan harga produk jadi yang diterima kembali dari pembeli.
4)
Prosedur
pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok persediaan produk dalam
proses.
5)
Prosedur
pencatatan harga pokok persediaan yang
dibeli.
6)
Prosedur
pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok.
7)
Prosedur
permintaan dan pengeluaran barang gudang.
8)
Prosedur
pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang.
9)
Sistem
penghitungan fisik persediaan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penulisan ini, metode yang digunakan adalah metode deskritptif
kualitatif kemudian dilakukan pencarian data-data untuk mendukung penulisan ini.
Dalam proses pencarian data ini, data yang digunakan harus relevan dan harus berkaitan
dengan apa yang menjadi pokok pembahasan. Metode yang dimaksud seperti:
1. Wawancara
Pada tahap ini dilakukan observasi atau survey system melalui teknik wawancara. Menurut
Hall (2007) wawancara merupakan sebuah metode untuk
Mendapatkan fakta tentang sistem yang ada saat ini dan persepsi pengguna tentang hal –
hal yang
dibutuhkan oleh system baru.
Wawancara dilakukan dengan pihak manajemen Giant Express Dinoyo tentang system akuntansi persediaan.
2. Peninjauan Data Lain.
Tahap ini penulis menggunakan media lain seperti browsing dan
literature buku untuk memperkuat pemahaman tentang system akuntansi persediaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Prosedur
Pengadaan Persediaan Barang Giant Express Dinoyo
Prosedur pengadaan
barang pada Giant Express terdiri dari dua proses yaitu proses pemesanan barang
dan proses penerimaan barang. Pada proses pemesanan barang bagian gudang bertugas
untuk memeriksa persediaan apa yang telah mencapai titik pemesanan kembali dan melaporkan
ke bagian kantor. Bagian pembelian tersebut akan melakukan pemesanan kepada
supplier yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Barang yang diterima oleh bagian gudang
akan diverifikasi. Selanjutnya bagian akuntansi akan mengarsip seluruh dokumen yang
berhubungan dengan pengadaan persediaan.
Dari hasil wawancara dengan pihak Giant Express, proses
ini memakan waktu lama, karena untuk pembuatan
PO dan melakukan traksaksi pembelian harus melalui kantor pusat terlebih dahulu.
Selain itu, barang yang datang langsung diterima oleh bagian gudang dapa tmenimbulkan
kesempatan pemyelewengan oleh bagian gudang.
4.2
Analisis Sistem Persediaan
Dalam swalayan Giant
Express Dinoyo ini masih memiliki beberapa kekurangan atau masalah, meskipun tempat
ini tergolong besar. Beberapa masalah tersebut antaralain :
·
Pada prosedur pemesanan barang yang dilakukan oleh bagian kantor dinilai kurang efektif,
karena koordinasi antar divisi yang
ada di Giant Express Dinoyo ini dengan bagian pembelian kantor pusat akan memakan waktu.
·
Pembagian tugas pada prosedur penerimaan persediaan barang kurang efektif karena barang langsung diterima oleh bagian gudang. Ini memicu munculnya penyelewengan oleh bagian gudang.
Berikut ini adalah beberapa dokumen yang diusulkan dalam sistem
informasi persediaan barang dagang :
·
Bukti Barang Masuk
·
Laporan
Penerimaan Barang
·
File
Daftar Order
·
File
Order Penjualan
·
File
Order Pembelian
·
Surat
Perintah Pengeluaran Barang
·
Bukti
Barang Keluar
·
Tiket
Pengambilan Barang
·
Laporan
Pengelaran Barang
·
Surat
Muat Barang
·
Kartu
Perhitungan Fisik
·
Daftar
Hasil Perhitungan Fisik
Usulan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Pada
Giant Ekspres Dinoyo
Pada penelitian
ini akan diusulkan pengembangan sistem persediaan barang dagang dengan
menambahkan beberapa bagian seperti bagian pembelian kantor cabang, bagian
penerimaan,dan bagian penghitung serta pengecek perhitungan fisik. Selain itu
juga akan ada penambahan dokumen-dokumen yang dapat membantu efektifitas
kontrol internal yang dilakukan oleh perusahaan khususnya dalam bidang
persediaan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya, ditemukan beberapa kekurangan yang terdapat dalam
sistem informasi persediaan barang dagang pada Gian Ekspres Dinoyo,yaitu antara
lain:
o
Pada
prosedur pemesanan persediaan barang dagang yang dilakukan oleh bagian
pembelian kontor pusat dinilai kurang efektif.
o
Pembagian
tugas pada prosedur penerimaaan persediaan barang dagang kurang efektif.
o
Sistem
informasi merupakan suatu hal wajib yang dipunyai oleh setiap perusahaan dalam
menghadapi persaingan bisnisnya terhadap perusahaan yang sejenis.Dengan adanya
sistem informasi ini,tidak hanya membuat proses menjadi otomatis,tetapi juga
menciptakan tingkat akurat yang tinggi ,kecepatan dalam pelayanan,dan menjadi
pelengkap dalam kegiatan bisnis perusahaan.
5.2 Saran
Berdasarkan
kekurangan yang ditemukan dalam sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada Giant Ekspres Dinoyo
maka di perlukan sistem informasi usulan dengan memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
o
Pada
prosedur pemesanan persediaan barang dagang sebaiknya dilakukan oleh bagian
pembelian khusus divisi.
o
Penerimaan
persediaan barang dagang sebaiknya
dilakukan oleh bagian penerimaan.
DAFTAR PUSTAKA
O’Brien
JA, 2002. Management Information System : Managing Information
Technology
in the E-Business Enterprises. 5th Edition, Irwin Inc. Boston, 2002.
No comments:
Post a Comment