TUGAS
UTS
Manajemen
Keuangan
ANALISIS
JURNAL
“MANAJEMEN
PERSEDIAAN PRODUK IKAN SEGAR DI RITEL MODEREN”
Dosen
Pembimbing :
Dr.
Siti Saroh, M.Si
Di
Susun Oleh :
Muhammad
Syafi’I (2130920010)
ILMU
ADMINISTRASI NIAGA
FAKULTAS
ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS
ISLAM MALANG
MALANG 2015
MANAJEMEN
PERSEDIAAN PRODUK IKAN SEGAR DI RITEL MODEREN
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di Lotte Mart Wholesale
Bandung. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi manajemen persediaan produk
ikan segar di Lotte Mart Wholesale Bandung dengan menggunakan metode EOQ dan
merumuskan arah pengelolaan persediaan di Lotte Mart Wholesale Bandung dengan
menggunakan metode SWOT.
Penelitian menggunakan metode studi kasus. Data yang
dibutuhkan dalam penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara dengan responden (department manager fresh food,
section head fish, local buyer, staff department fresh food, administration
logistic center, dan personalia). Data sekunder diperoleh dari Lotte Mart
Wholesale Bandung. Hasil evaluasi manajemen persediaan di Lotte Mart Wholesale
Bandung adalah meningkatkan frekuensi pembelian pada seluruh jenis ikan kecuali
pada bawal hitam dan kerang dara, mengurangi kuantitas pemesanan pada seluruh
jenis ikan, efisiensi biaya pengelolaan persediaan mencapai 39,61% dan biaya
penyimpanan mencapai 19,23%, titik pemesanan tertinggi yaitu ikan gurame
sebesar 822,10kg dan terendah yaitu ikan pari sebesar 39,61kg, waktu pemesanan
produk ikan segar yang dibutuhkan Lotte Mart Wholesale Bandung yaitu 2-4 hari.
Lotte sebagai whole seller terbesar memiliki 4 sasaran, yaitu warung-warung
kecil, HOREKA (Hotel, Restoran, Katering), perkantoran, dan end user. Arah
pengelolaan persediaan produk ikan segar di Lotte Mart Wholesale Bandung yaitu
meningkatkan kerjasama dengan HOREKA baru guna memanfaatkan bermunculannya
restoran atau cafe baru di kota Bandung.
Kata kunci : EOQ, ikan, manajemen,
persediaan, SWOT
PERMASALAHAN- PERMASALAHAN YANG ADA
MANAJEMEN
PERSEDIAAN PRODUK IKAN SEGAR DI RITEL MODEREN
A. Ikan termasuk produk yang mudah
rusak sehingga diperlukan suatu sistem pengelolaan persediaan yang baik agar
kuantitas dan kualitasnya tetap terjaga.
B. Selain itu, kontinuitas
ketersediaan produk ikan segar juga merupakan bagian penting dalam menajemen
persediaan yang merupakan faktor pemikat minat konsumen untuk tetap berbelanja
pada suatu tempat.
C. Manajemen persediaannya yang
diterapkan masih konvensional sehingga dibutuhkan dana lebih untuk penanganan
produk ikan segar dinilai kurang efisien,
Factor yang menjadi kelemahan adalah :
a.
variasi
produk tertentu kalah dengan ritel lain.
b.
Penjualan
secara cash / tidak menerima kredit
c.
Ikan
media massa kurang
d.
Pesanan
customer tidak bisa diantar wlaupun dalam jumlah besar
TEORI
1.
Analisis
Kuantitas Pemasanan Optimal (Assauri 1999) menyatakan metode Ekonomic Order
Quantity (EOQ) di gunakan untuk menentukan jumlah dan frekuensi pembelian
yang optimal.
2.
Analisa Tingkat
Persediaan Pengaman Optimal. Besarnya jumlah persediaan pengaman dengan
distribusi normal (Assauri 1999).
3.
Analisis Titik
Pemasaran Kembali Optimal. Penghitungan titik pemesanan kembali pada metode EOQ
dengan persediaan pengaman (safety stock) yaitu (Assauri 1999)
4.
Secara sistematis, biaya pengendalian
persediaan (Ahyari 1987).
KESIMPULAN
Penelitian menggunakan metode studi kasus. Data yang
dibutuhkan dalam penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Hasil evaluasi manajemen persediaan di Lotte
Mart Wholesale Bandung adalah meningkatkan frekuensi pembelian pada seluruh
jenis ikan kecuali pada bawal hitam dan kerang dara, mengurangi kuantitas
pemesanan pada seluruh jenis ikan, efisiensi biaya pengelolaan persediaan
mencapai 39,61% dan biaya penyimpanan mencapai 19,23%, titik pemesanan
tertinggi yaitu ikan gurame sebesar 822,10kg dan terendah yaitu ikan pari
sebesar 39,61kg, waktu pemesanan produk ikan segar yang dibutuhkan Lotte Mart
Wholesale Bandung yaitu 2-4 hari.
No comments:
Post a Comment