BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode penelitian
adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan
penelitian. Menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif adalah penting. Akan
ttapi yang lebih penting yaitu mengetahui tentang hal-hal yang harus dilakukan
dan memastikan bahwa tugas yang diselesaikan bergerak ke arah tujuan. Apa yang
harus dicapai oleh seorang manajer dan mengapa ia berusaha untuk mencapainya
selalu merupakan pertanyaan yang baik untuk diajukan dalam manajemen.
Tujuan adalah sesuatu
yang ingin direalisasikan oleh sesorang, tujuan merupakan objek atas suatu
tindakan. Realisasikan masing-masing tujuan tambahan sehingga membantu
pencapaian tujuan yang secara hierarki langsung lebih tinggi. Dengan demikian,
hal itu akan memberikan kerangka tujuan yang benar-benar distukan dan selaras
bagi semua individu yang terikat dalam organisasi. Untuk mencapai tingkat
efektivitas yang maksimum, tujuan harus memiliki arti dan tepat pada waktunya
bagi individu. Pada umumnya, tujuan untuk penyelesaian pekerjaan pada hierarki
bawah harus dinyatakan dalam kesatuan yang dapat diukur. Sebelum melakukan
penelitian alangkah lebih baik mengetahui jeni-jenis penelitian yang akn
dilakukan. Oleh karena itu, akan dibahas pada makalah ini tentang jenis-jenis
penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa saja jenis-jenis penelitian?
- Apa manfaat masing-masing jenis penelitian?
1.3 Rumusan Masalah
- Mahasiswa mampu mengetahui jenis penelitian.
- Mahasiswa mampu menemukan, membuktikan, dan mengembangkan data yang akan diteliti.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Jenis-Jenis Penelitian
Secara umum ruang lingkup pendekatan penelitian atau sering juga
disebut paradigma penelitian yang cukup dominan adalah paradigma
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dari segi peristilahan
para ahli nampak menggunakan istilah atau penamaan yang berbeda-beda meskipun
mengacu pada hal yang sama.
Wacana metodologi penelitian umumnya diakui terdapat dua
paradigma utama dalam metodologi penelitian yakni paradigma positivist
(penelitian kuantitatif) dan paradigma naturalistik (penelitian kualitatif),
ada ahli yang memposisikannya secara diametral, namun ada juga yang mencoba
menggabungkannya baik dalam makna integratif maupun bersifat komplementer,
namun apapun kontroversi yang terjadi kedua jenis penelitian tersebut memiliki
perbedaan-perbedaan baik dalam tataran filosofis/teoritis maupun
dalam tataran praktis pelaksanaan penelitian, dan justru dengan perbedaan
tersebut akan nampak kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga seorang
peneliti akan dapat lebih mudah memilih metode yang akan diterapkan apakah
metode kuantitatif atau metode kualitatif dengan memperhatikan obyek
penelitian/masalah yang akan diteliti serta mengacu pada tujuan penelitian yang
telah ditetapkan.
Meskipun dalam tataran praktis perbedaan antara keduanya seperti nampak
sederhana dan hanya bersifat teknis, namun secara esensial keduanya
mempunyai landasan epistemologis/filosofis yang sangat berbeda. Penelitian
kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham positivisme,
sementara itu penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang
mewakili paham naturalistik (fenomenologis).
Dalam pembahasan ini disampaikan
bahwa penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek yakni:
2.1.1
Penelitian Dasar atau Penelitian Murni
Penelitian dasar atau penelitian
murni adalah pencarian terhadap sesuatu, karena ada perhatian dan keingintahuan
terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan
pada pemanfaatan hasil penelitian tersebut untuk manusia masyarakat.
Hasil dari penelitian dasar
adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hukum-hukumnya.
Pengetahuan ini merupakan alat untuk memecahkan masalah-masalah praktika,
walaupunia tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk masalah tersebut.
Tugas penelitian terapanlah yang akan menjawabmasalah-masalah praktis tersebut.
Penelitian dasar terdiri atas
hanya pemilihan sebuah masalah khas dari sumber mana saja, dan secara hati-hati
memecahkan masalah tersebut tanpa memikirkan kehendak sosial atau ekonomi
ataupun masyarakat. Contoh penelitian murni misalnya penelitian tentang gene,
tentang nucleus, dan sebagainya.
Penelitian dasar bertujuan untuk
mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat
praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang
kondisinya terkontrol ketat. Jadi penelitia dasar berkenaan dengan penemuan dan
pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah,
maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.
Penelitian dasar atau penelitian murni ( pure research ) LIPI
memberi definisi sebagai berikut. Penelitian dasar adalah setiap penelitian
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan
bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan
hasil penelitian itu tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga
akan terpakai.
2.1.2
Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus
terhadap suatu masalah dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia baik secara individual maupun secara kelompok. Hasil penelitian tidak
perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari
penelitian yang telah ada.
Penelitian terapan memilih
masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk
memperbaiki praktik-praktik yang ada. Penelitian terapan harus dengan segera
mengumumkan hasil penelitiannya dalam waktu yang tepat supaya penemuan tersebut
tidak menjadi kadaluwarsa.
Contoh penelitian terapan di
antaranya termasuk survei konsumen yang dilakukan oleh sebuah toko dan
supermarket, penelitian tindakan tentang alat-alat ternologi pertanian dan alat
produksi dalam suatu perusahaan. Penelitian pendidikan yang berkaitan dengan
bagaimana meningkatkan keinginan belajar siswa, implementasi kurikulum,
peningkatan kualitas, dan sebagainya.
Penelitian terapan dilakukan
dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang
diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Batasan yang diberikan
LIPI adalah: Penelitian terapan ialah
setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan
suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk
keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan
yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan
keputusan atau administrator. Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan
berkepentingan dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan
sesuatu konsep-konsep teoritis tertentu.
2.1.3
Penelitian Deskriptif
Klasifikasi yang pertama sering
ditemui dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan ialah penelitian
deskriptif. Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan
kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan
sistematis. Penelitian deskriptif ini juga disebut penelitian praeksperimen.
Karena dalam penelitian ini mereka melakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan
tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang
berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan untuk membuat pencandraan
atau gambaran secara sistematis,faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta
dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Penelitian ini secara harfiah,
digunakan untuk mendeskripsikan situasi-situasi atau
peristiwa- peristiwa. Penelitian deskriptif tersebut
merupakan akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata,
yang tidak perlumencari atau menjelaskan saling
hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, mendapatkan
makna dan implikasi, meskipun penelitian yang bertujuan lebih kuat
untuk menemukan hal-hal tersebut mencakup juga metode-metode
deskriptif.
Penelitian deskriptrif ini hanya
berusaha menggambarkan secara jelas dan sekuensial terhadap pertanyaan
penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti terjun ke lapangan dan
mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah atau guide dalam
penelitian.
2.1.4
Penelitian Sejarah
Penelitian ini juga dilihat
sepintas sama dengan penelitian deskriptif. Keduanya sama-sama menggunakan
penggambaran secara komprehensif tentang objek atau subjek penelitian. Yang
membedakan dalam penelitian sejarah, peneliti lebih memfokuskan pencarian data
dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya para pimpinan yang
terlibat dan tokh-tokoh masyarakat yang mengalami dan menggunakan sumber-sumber
lain termasuk objek peninggalan kejadian, prasasti, dan buku-buku yang
berkaitan erat dengan peristiwa yang diteliti. Tujuan dari kegiatan tersebut
ialah untuk memperoleh gambaran secara objektif terhadap peristiwa besar atau
objek yang diteliti. Di negara berkembang termasuk di Indonesia ini, penelitian
sejarah belum menjadi perhatian yang serius oleh para ahli dibidangnya. Oleh
karena itu, tidak aneh jika terjadi penyimpangan terhadap objektivitas yang
dapat berakibat seperti berikut :
a.
Peristiwa besar
dalam kehidupan masyarakat yang diambil dengan metodologi penelitian yang valid
masih kurang.
b.
Peristiwa biasa
menjadi legendaris dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
c.
Banyak
digunakan oleh para penguasa untuk memperoleh legitimasi yang lebih besar dan
melanggengkan kekuasaannya.
Penelitian ini bertujuan:
membuat potret kontruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan
cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan
bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
Karakteristiknya :
1.
Banyak
menggunakan data yang diobservasi oleh orang lain (data sekunder)
2.
Seringkali penelitian
ini hanya mrpk kumpulan informasi yg kadang-kadang
kurang reliabel, berat sebelah, dan bias.
Penelitian ini, selain data
sekunder juga tergantung pada data primer yg dikumpulkan melalui
pengamatan secara langsung pada obyek/subyek yang ditelitinya. Di antara kedua data tersebut, data primer dianggap memiliki otoritas sebagai
bukti tangan pertama dan diberi prioritas dlm pengumpulan data.
2.1.5
Penelitian Survei
Penelitian ini sering disebut
sebagai penelitian normatif atau penelitian status. Penelitian survei biasanya
tidak membatasi dengan satu atau beberapa varibel. Para penelitian pada umumnya
dapat menggunakan variabel serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan
penelitian yang hendak dicapai. Hasil yang dari penelitian survey juga dapat
digunakan untuk bermacam-macam tujuan seperti berikut:
1)
Penelitian ini
dapat digunakan sebagai bentuk awal penelitian yang direncanakan untuk
ditindaklanjuti dengan penelitian-penelitian lain yang lebih spesifik.
2)
Dengan
penelitian survey, para peneliti dapat melakukan eksplorasi dan deskriptif
sebagai tujuan penelitian.
3)
Dengan
penelitian ini, mereka juga dapat melakukan klasifikasi terhadap permasalahan
yang hendak dipecahkan kemudian
4)
Tidak melakukan
perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti:
5)
Untuk
memperoleh fakta dari gejala yang ada;
6)
Mencari
keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb;
7)
Melakukan
evaluasi serta perbandinagn terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam
menangani hal yang serupa;
8)
Dilakukan terhadap
sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel;
9)
Hasilnya untuk pembuatan
rencana dan pengambilan keputusan
Dari segi yang
berbeda tujuan dari penelitian-penelitian-penelitian survey juga mencakup
hal – hal sebagai berikut :
a.
Mengumpulkan
informasi faktual secara mendetil yang mencandra gejala yang ada.
b.
Mengidentifikasi
masalah-masalah atau melakukan justifikasi kondisi-kondisi dan
parktek-praktek yang sedang berlangsung.
c.
Membuat
perbandingan dan evaluasi.
d.
Mendeterminasi
apa yang dikerjakan orang lain apabila memiliki masalah atau situasi yang
sama dan memperoleh keuntungan dari pengalaman mereka untuk membuat
rencana dan membuat keputusan di masa yang akan datang.
2.1.6
Penelitian ex-postfakto
Penelitian ini disebut penelitian
ex-postfakto karena para peneliti berhubungan dengan variabel yang telah
terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang
diteliti. Pada penelitian ini variabel bebas dan variabel terikat sudah
dinyatakan secara eksplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian
korelasi atau diprediksi jika variabel bebas mempunyai pengaruh tertentu pada
variabel terikat. Sedangkan untuk mencari hubungan maupun prediksi, seorang
peneliti sudah dianjurkan menggunakan hipotesis sebagai petunjuk dalam
pemecahan permasalahan penelitian.
Penelitian
ex-postfakto adalah penelitian yang dilakukan
setelah
peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi. Pengumpulan data mengenai
gejala yang diduga setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi (penelitian
bersifat ex post facto).
2.1.7
Penelitian Eksperimen
Penelitian ekperimen merupakan
metode inti dari model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen
para peneliti melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga
persyaratan tersebut, yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi.
Dalam penelitian eksperimen peneliti juga harus membagi objek atau subjek yang
diteliti menjadi dua grup, yaitu grup treatment atau yang memperoleh perlakuan
dan grup control yang tidak memperoleh perlakuan. Penelitian eksperimen karene
peneliti sudah melakukan kegiatan mengontrol meke hasil penelitian dapat
menentukan hubungan kausal atau sebab dan akibat. Penelitian eksperimen juga
diharuskan menggunakan hipotesis dan melalui pengamatan, peneliti menguji
hipotesis tersebut dalam kondisi eksperimen, yaitu kondisi yang sudah
dimanipulasi sedemikian rupa (laboratorium), sehingga tidak ada kontaminasi
diantara variabel yang diteliti. Bidang kedokteran, pertanian, psikologi dan
bidang teknik adalah diantara bidang-bidang ilmu pengetahuan yang banyak
menggunakan penelitian eksperimen.
Dilakukan dengan mengadakan
manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap
variabel tertentu; Untuk pengujian hipotesis tertentu; dimaksudkan untuk mengetahui hubungan hubungan sebab - akibat variabel penelitian;
Konsep dan varaiabelnya harus jelas, pengukuran cermat. Tujuan penelitian ini
untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar
hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada
beberapa kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk perbandingan.
Dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
2.1.8
Penelitian kuasi
eksperimen
Penelitian kuasi eksperimen dapat
diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu.
Bentuk penelitian ini banyak digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian
lain dengan subjek yang diteliti adalah manusia, dimana mereka tidak boleh
dibedakan antara satu de ngan yang lain seperti mendapat perlakuan karena
berstatus sebagai grup control. Pada penelitian kuasi eksperimen peneliti dapat
membagi grup yang ada dengan tanpa memmbedakan antara control dan grup secara
nyata dengan tetap mengacu pada bentuk alami yang sudah ada.
2.1.9
Developmental
Research
Tujuan penelitian: untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau
perubahan sebagai fungsi waktu. Beberapa karakteristik:
1.
Memfokuskan
pada studi mengenai variabel-variabel dan
perkembangannya selama beberapa bulan atau tahun. Penelitian
ini menanyakan “Apakah pola- pola pertumbuhan, lajunya, arahnya, urutannya,
dan faktor-faktor yang saling terkait mempengaruhi
sifat-sifat perkembangan itu.
2.
Studi
cross-sectional biasanya meliputi subyek yg lebih banyak, akan tetapi mencandra
faktor pertumbuhan yang lebih sedikit dibandingkan dengan studi
longitudinal.Studi longitudinal cukup mahal, pendekatan cross-sectional tidak
terlalu mahal dan lebih cepat karena kurun waktu yg lama diganti dengan sampling
dari kelompok umur yang berbeda. Sampling dari metode cross-sectional cukup
kompleks karena anak-anak yg sama tdk terlibat dlm setiap taraf usia dan tidak
dapat dibandingkan satu sama lain. Untuk membuat generalisasi pola-pola
perkembangan instrinsik dari sampel-sampel anak seperti ini mengandung risiko
akan mengaburkan perbedaan-perbedaan antar kelompok yang timbul dari proses
sampling.
2.1.10 Case and
Field Study Research
Tujuan penelitian:Untuk mempelajari secara
intensif mengenai latar belakang, keadaan sekarang, dan
interaksi lingkungan suatu unit sosial:individu, kelompok,
institusi, atau masyarakat. Penlitian ini mempunyai karakteristik
antara lain.
a.
Studi kasus
merupakan penyelidikan yang mendalam pada suatu unit sosial yang menghasilkan
suatu gambaran yang lengkap, dan terorganisasi dengan baik mengenai unit
tsb. Tergantung pada tujuan, lingkup studi ini dapat mencakup keseluruhan
siklus hidup atau hanya bagian-bagian tertentu, studi ini dapat hanya
terfokus pada faktor-faktor yang spesifik saja atau dapat juga
mengambil keseluruhan dari unsur dan peristiwa.
b.
Dibandingkan
dengan studi survey yang cenderung menguji sejumlah kecil va-riabel
ada unit s ample yang besar, studi kasus ini
menguji jumlah unit kecil dengan variabel-variabel dan
kondisi-kondisi yang besar.
Keungulannya adalah:
a)
Studi-studi
kasus terutama sangat bermanfaat sebagai
latar belakang informasi untuk perencanaan
penelitian utama di dalam social sciences. Karena
dilakukan secara intensif, studi ini memberikan
penjelasan terhadap variabel- variabel penting,
proses-proses, dan interaksi-interaksi yang memerlukan
perhatian lebih intensif.
b)
Data
studikasus melengkapi contoh-contoh yang berguna untuk
mengilustrasikan penemuan-penemuan yang digeneralisasikan
secara statistik.
2.1.11 Correlational Research
Tujuan: Untuk menyelidiki besarnya korelasi
antara variasi –variasi dalam suatu faktor dengan variasi-variasi dalam satu atau lebih
faktor lainnya berdasarkan pada koefisienkorelasi
Karakteristik:
a)
Sangat
cocok digunakan apabila variabel-variabel yang
diteliti sangatk kompleks dan/atau peneliti tidak memungkinkan melakukan
penelitian dengan metode eksperimental dan
pengontrolan terhadap manipulasi data.
b)
Memungkinkan
pengukuran secara simultan bbrp variabel dan saling hubungannya dalam keaadaan
yang realistis.
c)
Hasil
penelitian ini merupakan derajat saling hubungan dari pada menanyakan ada
tidaknya pengaruh, seperti yang dikemukakan oleh rancanga penelitian eksperimental:
“Apakah ada pengaruhnya atau tidak?”
d)
Keterbatasan-keterbatasan
penelitian korelasional adalah sbb:
e)
Hanya
mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, penelitian ini tidak perlu mengiden
tifikasi salinghubungan yang bersifat sebab akibat.
f)
Metode ini
kurang tertib dan ketat apabila dibandingkan dengan pendekatan eksperi mental
karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebasnya.
g)
Metode ini
cenderung akan mengidentifikasi pola hubungan yang semu yang kurang reliabel
dan valid.
h)
Pola saling
hubungan sering tidak menentu dan kabur
i)
Metode ini dlm
penelitian sering memberikan rangsangan penggunaannya semacam pendekatan “shot
gun”, yaitu memasukkan data tanpa pandang bulu dari sumber yang beragam dan
memberikan interpretasi yang bermakna atau yang berguna.
2.1.12 Action
Research
Tujuan
penelitian: Untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan atau
pendekatan-pendekatanbaru dan untuk memecahkan masalah-masalah dengan penerapan
langsung di kelas atau dunia kerja. Beberapa
karakteristik
a)
Praktis dan secara
langsung relevan dengan situasi aktual dalam dunia kerja, subyek subyeknya para
siswa, staf, atau yang lainnya.
b)
Menyediakan
kerangka kerja yg teratur utk pemecahan masalah & pengembangan-
pengembangan baru yang lebih baik daripada pendekatan impresionistik dan
fragmentaris yg secara khas sering dilakukan dalam pengembangan-pengembangan
pendidikan. Cara penelitian ini juga empiris dalam arti bahwa penelitian tsb
mendasar- kan pada pengalaman masa lampau.
c)
Fleksibel dan
adaptif, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitian dan
mengorbankan kontrol utk kepentingan on-the-spot experimentation dan inovasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis-jenis penelitian terdapat 12 macam, yang
masing-masing mempunyai fungsi, manfaat, karakter, dan tujuan yang berbeda
yakni:
Penelitian dasar atau penelitian
murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan
terhadap hasil suatu aktivitas. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan
umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hokum-hukumnya. Penelitian
dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang
langsung bersifat praktis.
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan
terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia baik secara individual maupun secara kelompok. Hasil
penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi
baru dari penelitian yang telah ada. Penelitian
terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan
suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.
Penelitian deskriptrif ini hanya
berusaha menggambarkan secara jelas dan sekuensial terhadap pertanyaan
penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti terjun ke lapangan dan
mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah atau guide dalam
penelitian.
penelitian sejarah lebih
memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah. Tujuan
dari kegiatan tersebut ialah untuk memperoleh gambaran secara objektif terhadap
peristiwa besar atau objek yang diteliti.
Penelitian survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa
varibel. Para penelitian pada umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi
yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. tujuan dari
penelitian-penelitian-penelitian survey juga mencakup hal – hal sebagai
berikut : Mengumpulkan informasi faktual secara mendetil yang mencandra
gejala yang ada, mengidentifikasi masalah-masalah atau melakukan
justifikasi kondisi-kondisi dan parktek-praktek yang sedang berlangsung,
membuat perbandingan dan evaluasi, dan mendeterminasi apa yang dikerjakan orang
lain apabila memiliki masalah atau situasi yang sama dan memperoleh
keuntungan dari pengalaman mereka untuk membuat rencana dan membuat
keputusan di masa yang akan datang.
Penelitian ex-postfakto adalah penelitian yang dilakukan setelah peristiwa yang
dipermasalahkan itu telah terjadi. Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga
setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi (penelitian bersifat ex
post facto).
Penelitian ekperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada.
Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan tiga persyaratan dari
suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu kegiatan
mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Tujuan penelitian ini untuk
menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan
sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa
kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk perbandingan.
Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang
mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Dan seterusnya.
3.2 Saran
Penulis telah membahas tentang
Strategi pasar diatas, namun tidak dipungkiri sangat banyak kekurangan dalam
makalah yang telah disusun.
Dari
makalah yang dibuat ini, penulis sangat mengharapkan tanggapan, baik kritik
maupun saran dari Bapak Dosen dan teman-teman mahasiswa agar penulis bisa
membuat makalah dengan lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. 2000. Penelitian
Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa.
Armai, Arif. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,
Jakarta: Ciputat Press.
Ary, Donald (et.al). Pengantar
Penelitian dalam Pendidikan. (Alih Bahasa : Arief Furchan.
Surabaya: Usaha Nasional.
Cooper, Donald R. Dan C. William
Emory, Alih Bahasa: Ellen G. Sitompul.1996. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta:Penerbit
Erlangga.
Hadi, Amirul. 1998. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Hamidi.2007.Metode Penelitian
dan Teori Komunikasi. Malang: Press Malang.
Kartono, kartini. 1996. Pengantar
Metodologi Riset Social. Bandung: Mandar Maju.
Kasiram, H. Moh.2008.Metodologi
Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang: UIN Malang Press.
Nazir, Mohammad. 2008. Metode
Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Soehartono, Irawan.2000.Metode
Penelitian Social. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono.2005. Metode Penelitian
Bisnis. Jakarta: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih.2007. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Widayat dan Amirullah.2002.Riset
Bisnis. Yogyakarta :Graha Ilmu.
No comments:
Post a Comment