Thursday, July 14, 2016

Makalah tentang metode penelitian



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan penelitian. Menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif adalah penting. Akan ttapi yang lebih penting yaitu mengetahui tentang hal-hal yang harus dilakukan dan memastikan bahwa tugas yang diselesaikan bergerak ke arah tujuan. Apa yang harus dicapai oleh seorang manajer dan mengapa ia berusaha untuk mencapainya selalu merupakan pertanyaan yang baik untuk diajukan dalam manajemen.
Tujuan adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh sesorang, tujuan merupakan objek atas suatu tindakan. Realisasikan masing-masing tujuan tambahan sehingga membantu pencapaian tujuan yang secara hierarki langsung lebih tinggi. Dengan demikian, hal itu akan memberikan kerangka tujuan yang benar-benar distukan dan selaras bagi semua individu yang terikat dalam organisasi. Untuk mencapai tingkat efektivitas yang maksimum, tujuan harus memiliki arti dan tepat pada waktunya bagi individu. Pada umumnya, tujuan untuk penyelesaian pekerjaan pada hierarki bawah harus dinyatakan dalam kesatuan yang dapat diukur. Sebelum melakukan penelitian alangkah lebih baik mengetahui jeni-jenis penelitian yang akn dilakukan. Oleh karena itu, akan dibahas pada makalah ini tentang jenis-jenis penelitian.
1.2  Rumusan Masalah
  1. Apa saja jenis-jenis penelitian?
  2. Apa manfaat masing-masing jenis penelitian?
1.3  Rumusan Masalah
  1. Mahasiswa mampu mengetahui jenis penelitian.
  2. Mahasiswa mampu menemukan, membuktikan, dan mengembangkan data yang akan diteliti.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Jenis-Jenis Penelitian
Secara umum ruang lingkup  pendekatan penelitian atau sering juga disebut paradigma penelitian  yang cukup  dominan adalah paradigma penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.  Dari segi peristilahan para ahli nampak menggunakan istilah atau penamaan yang berbeda-beda meskipun mengacu pada hal yang sama.
Wacana metodologi  penelitian umumnya  diakui terdapat dua paradigma utama dalam metodologi  penelitian yakni paradigma positivist (penelitian kuantitatif) dan paradigma naturalistik (penelitian kualitatif), ada ahli yang memposisikannya secara diametral, namun ada juga yang mencoba menggabungkannya baik dalam makna integratif maupun bersifat komplementer, namun apapun kontroversi yang terjadi kedua jenis penelitian tersebut memiliki perbedaan-perbedaan baik dalam tataran filosofis/teoritis maupun   dalam tataran praktis pelaksanaan  penelitian, dan justru dengan perbedaan tersebut akan nampak kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga seorang peneliti akan dapat lebih mudah memilih metode yang akan diterapkan apakah metode kuantitatif atau metode kualitatif dengan memperhatikan obyek penelitian/masalah yang akan diteliti serta mengacu pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Meskipun dalam tataran praktis perbedaan antara keduanya seperti nampak sederhana dan hanya bersifat teknis, namun  secara esensial keduanya mempunyai landasan epistemologis/filosofis yang sangat berbeda. Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham positivisme, sementara itu penelitian kualitatif  merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham naturalistik (fenomenologis).
Dalam pembahasan ini disampaikan bahwa penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek yakni:
2.1.1        Penelitian Dasar atau Penelitian Murni
Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu, karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan pada pemanfaatan hasil penelitian tersebut untuk manusia masyarakat.
Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hukum-hukumnya. Pengetahuan ini merupakan alat untuk memecahkan masalah-masalah praktika, walaupunia tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk masalah tersebut. Tugas penelitian terapanlah yang akan menjawabmasalah-masalah praktis tersebut.
Penelitian dasar terdiri atas hanya pemilihan sebuah masalah khas dari sumber mana saja, dan secara hati-hati memecahkan masalah tersebut tanpa memikirkan kehendak sosial atau ekonomi ataupun masyarakat. Contoh penelitian murni misalnya penelitian tentang gene, tentang nucleus, dan sebagainya.
Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol ketat. Jadi penelitia dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.
Penelitian dasar atau penelitian murni ( pure research ) LIPI memberi definisi sebagai berikut. Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai.
2.1.2        Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individual maupun secara kelompok. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada.
Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktik-praktik yang ada. Penelitian terapan harus dengan segera mengumumkan hasil penelitiannya dalam waktu yang tepat supaya penemuan tersebut tidak menjadi kadaluwarsa.
Contoh penelitian terapan di antaranya termasuk survei konsumen yang dilakukan oleh sebuah toko dan supermarket, penelitian tindakan tentang alat-alat ternologi pertanian dan alat produksi dalam suatu perusahaan. Penelitian pendidikan yang berkaitan dengan bagaimana meningkatkan keinginan belajar siswa, implementasi kurikulum, peningkatan kualitas, dan sebagainya.
Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Batasan yang diberikan LIPI adalah: Penelitian terapan ialah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator. Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan berkepentingan dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan sesuatu konsep-konsep teoritis tertentu.
2.1.3        Penelitian Deskriptif
Klasifikasi yang pertama sering ditemui dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan ialah penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan sistematis. Penelitian deskriptif ini juga disebut penelitian praeksperimen. Karena dalam penelitian ini mereka melakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis,faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta  dan  sifat-sifat  populasi atau daerah tertentu.
Penelitian ini secara harfiah, digunakan untuk mendeskripsikan  situasi-situasi  atau   peristiwa- peristiwa. Penelitian deskriptif  tersebut  merupakan  akumulasi data dasar dalam cara deskriptif  semata-mata, yang tidak  perlumencari  atau menjelaskan   saling  hubungan, menguji  hipotesis, membuat  ramalan,  mendapatkan makna dan implikasi, meskipun penelitian  yang bertujuan lebih kuat untuk  menemukan  hal-hal  tersebut mencakup juga metode-metode deskriptif.
Penelitian deskriptrif ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan sekuensial terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti terjun ke lapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah atau guide dalam penelitian.
2.1.4        Penelitian Sejarah
Penelitian ini juga dilihat sepintas sama dengan penelitian deskriptif. Keduanya sama-sama menggunakan penggambaran secara komprehensif tentang objek atau subjek penelitian. Yang membedakan dalam penelitian sejarah, peneliti lebih memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya para pimpinan yang terlibat dan tokh-tokoh masyarakat yang mengalami dan menggunakan sumber-sumber lain termasuk objek peninggalan kejadian, prasasti, dan buku-buku yang berkaitan erat dengan peristiwa yang diteliti. Tujuan dari kegiatan tersebut ialah untuk memperoleh gambaran secara objektif terhadap peristiwa besar atau objek yang diteliti. Di negara berkembang termasuk di Indonesia ini, penelitian sejarah belum menjadi perhatian yang serius oleh para ahli dibidangnya. Oleh karena itu, tidak aneh jika terjadi penyimpangan terhadap objektivitas yang dapat berakibat seperti berikut :
a.       Peristiwa besar dalam kehidupan masyarakat yang diambil dengan metodologi penelitian yang valid masih kurang.
b.      Peristiwa biasa menjadi legendaris dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
c.       Banyak digunakan oleh para penguasa untuk memperoleh legitimasi yang lebih besar dan melanggengkan kekuasaannya.
Penelitian ini  bertujuan: membuat potret kontruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan  cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Karakteristiknya :
1.      Banyak menggunakan data  yang diobservasi oleh orang lain (data sekunder)
2.      Seringkali penelitian ini hanya  mrpk  kumpulan  informasi yg  kadang-kadang kurang reliabel, berat sebelah, dan  bias.
Penelitian ini, selain data  sekunder juga  tergantung  pada data  primer yg dikumpulkan melalui pengamatan secara langsung pada obyek/subyek  yang  ditelitinya. Di antara kedua data tersebut, data primer dianggap memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama dan diberi prioritas dlm  pengumpulan  data.
2.1.5        Penelitian Survei
Penelitian ini sering disebut sebagai penelitian normatif atau penelitian status. Penelitian survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa varibel. Para penelitian pada umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Hasil yang dari penelitian survey juga dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan seperti berikut:
1)      Penelitian ini dapat digunakan sebagai bentuk awal penelitian yang direncanakan untuk ditindaklanjuti dengan penelitian-penelitian lain yang lebih spesifik.
2)      Dengan penelitian survey, para peneliti dapat melakukan eksplorasi dan deskriptif sebagai tujuan penelitian.
3)      Dengan penelitian ini, mereka juga dapat melakukan klasifikasi terhadap permasalahan yang hendak dipecahkan kemudian
4)      Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti:
5)      Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;
6)      Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb;
7)      Melakukan evaluasi serta perbandinagn terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa;
8)      Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel;
9)      Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan
Dari segi yang berbeda tujuan dari penelitian-penelitian-penelitian survey  juga mencakup hal – hal sebagai berikut :
a.       Mengumpulkan  informasi faktual secara mendetil yang mencandra gejala  yang ada.
b.      Mengidentifikasi masalah-masalah atau melakukan justifikasi kondisi-kondisi  dan parktek-praktek yang sedang berlangsung.
c.       Membuat perbandingan dan evaluasi.
d.      Mendeterminasi apa yang dikerjakan orang lain apabila memiliki masalah atau  situasi yang sama dan memperoleh keuntungan dari pengalaman mereka  untuk membuat rencana dan membuat keputusan di masa yang akan datang.
2.1.6        Penelitian ex-postfakto
Penelitian ini disebut penelitian ex-postfakto karena para peneliti berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti. Pada penelitian ini variabel bebas dan variabel terikat sudah dinyatakan secara eksplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian korelasi atau diprediksi jika variabel bebas mempunyai pengaruh tertentu pada variabel terikat. Sedangkan untuk mencari hubungan maupun prediksi, seorang peneliti sudah dianjurkan menggunakan hipotesis sebagai petunjuk dalam pemecahan permasalahan penelitian.
Penelitian ex-postfakto adalah penelitian yang dilakukan setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi. Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi (penelitian bersifat ex post facto).


2.1.7        Penelitian Eksperimen
Penelitian ekperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen peneliti juga harus membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu grup treatment atau yang memperoleh perlakuan dan grup control yang tidak memperoleh perlakuan. Penelitian eksperimen karene peneliti sudah melakukan kegiatan mengontrol meke hasil penelitian dapat menentukan hubungan kausal atau sebab dan akibat. Penelitian eksperimen juga diharuskan menggunakan hipotesis dan melalui pengamatan, peneliti menguji hipotesis tersebut dalam kondisi eksperimen, yaitu kondisi yang sudah dimanipulasi sedemikian rupa (laboratorium), sehingga tidak ada kontaminasi diantara variabel yang diteliti. Bidang kedokteran, pertanian, psikologi dan bidang teknik adalah diantara bidang-bidang ilmu pengetahuan yang banyak menggunakan penelitian eksperimen.
Dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap variabel tertentu; Untuk pengujian hipotesis tertentu; dimaksudkan untuk mengetahui hubungan hubungan sebab - akibat variabel penelitian; Konsep dan varaiabelnya harus jelas, pengukuran cermat. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk perbandingan. Dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
2.1.8        Penelitian kuasi eksperimen
Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Bentuk penelitian ini banyak digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lain dengan subjek yang diteliti adalah manusia, dimana mereka tidak boleh dibedakan antara satu de ngan yang lain seperti mendapat perlakuan karena berstatus sebagai grup control. Pada penelitian kuasi eksperimen peneliti dapat membagi grup yang ada dengan tanpa memmbedakan antara control dan grup secara nyata dengan tetap mengacu pada bentuk alami yang sudah ada.

2.1.9        Developmental Research
Tujuan penelitian: untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi  waktu. Beberapa karakteristik:
1.      Memfokuskan  pada  studi  mengenai  variabel-variabel dan  perkembangannya selama beberapa  bulan  atau  tahun. Penelitian  ini  menanyakan “Apakah pola- pola pertumbuhan, lajunya, arahnya, urutannya, dan  faktor-faktor   yang saling terkait mempengaruhi  sifat-sifat  perkembangan itu.
2.      Studi cross-sectional biasanya meliputi subyek yg lebih banyak, akan tetapi mencandra faktor pertumbuhan yang lebih sedikit dibandingkan dengan studi longitudinal.Studi longitudinal cukup mahal, pendekatan cross-sectional tidak terlalu mahal dan lebih cepat karena kurun waktu yg lama diganti dengan sampling dari kelompok umur yang berbeda. Sampling dari metode cross-sectional cukup kompleks karena anak-anak yg sama tdk terlibat dlm setiap taraf usia dan tidak dapat dibandingkan satu sama lain. Untuk membuat generalisasi pola-pola perkembangan instrinsik dari sampel-sampel anak seperti ini mengandung risiko akan mengaburkan perbedaan-perbedaan antar kelompok yang timbul dari proses sampling.
2.1.10    Case and Field Study Research
Tujuan penelitian:Untuk  mempelajari  secara  intensif   mengenai  latar  belakang, keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan  suatu  unit  sosial:individu, kelompok, institusi, atau  masyarakat. Penlitian ini  mempunyai karakteristik antara lain.
a.    Studi kasus merupakan penyelidikan yang mendalam pada suatu unit sosial yang menghasilkan suatu gambaran yang lengkap, dan terorganisasi dengan  baik mengenai unit tsb. Tergantung pada tujuan, lingkup studi ini dapat mencakup keseluruhan  siklus hidup atau hanya bagian-bagian tertentu, studi ini dapat  hanya terfokus pada   faktor-faktor yang spesifik saja atau dapat juga mengambil keseluruhan dari unsur  dan  peristiwa.
b.   Dibandingkan dengan studi survey  yang cenderung menguji sejumlah kecil  va-riabel ada unit s ample  yang  besar, studi kasus  ini  menguji  jumlah unit kecil dengan  variabel-variabel  dan  kondisi-kondisi  yang besar.
Keungulannya adalah:
a)   Studi-studi  kasus  terutama  sangat  bermanfaat  sebagai  latar  belakang  informasi untuk  perencanaan  penelitian  utama   di dalam   social sciences. Karena dilakukan  secara  intensif, studi  ini  memberikan  penjelasan   terhadap variabel- variabel  penting, proses-proses, dan  interaksi-interaksi  yang memerlukan  perhatian  lebih  intensif.
b)   Data studikasus  melengkapi  contoh-contoh  yang berguna  untuk mengilustrasikan penemuan-penemuan yang digeneralisasikan  secara   statistik.
2.1.11    Correlational  Research
Tujuan: Untuk  menyelidiki  besarnya  korelasi  antara  variasi –variasi dalam suatu faktor dengan variasi-variasi dalam  satu   atau  lebih  faktor  lainnya  berdasarkan  pada koefisienkorelasi
Karakteristik:
a)      Sangat  cocok  digunakan  apabila  variabel-variabel   yang diteliti sangatk kompleks dan/atau peneliti  tidak  memungkinkan  melakukan  penelitian  dengan  metode  eksperimental   dan pengontrolan   terhadap   manipulasi  data.
b)      Memungkinkan pengukuran secara simultan bbrp variabel dan saling hubungannya dalam keaadaan yang realistis.
c)      Hasil penelitian ini merupakan derajat saling hubungan dari pada menanyakan ada tidaknya pengaruh, seperti yang dikemukakan oleh rancanga penelitian eksperimental:  “Apakah ada pengaruhnya atau tidak?”
d)     Keterbatasan-keterbatasan penelitian korelasional adalah sbb:
e)      Hanya mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, penelitian ini tidak perlu mengiden tifikasi salinghubungan yang bersifat sebab akibat.
f)       Metode ini kurang tertib dan ketat apabila dibandingkan dengan pendekatan eksperi mental karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebasnya.
g)      Metode ini cenderung akan mengidentifikasi pola hubungan yang semu yang kurang reliabel dan valid.
h)      Pola saling hubungan sering tidak menentu dan kabur
i)        Metode ini dlm penelitian sering memberikan rangsangan penggunaannya semacam pendekatan “shot gun”, yaitu memasukkan data tanpa pandang bulu dari sumber yang beragam dan memberikan interpretasi yang bermakna atau yang berguna.
2.1.12    Action Research
Tujuan penelitian: Untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan  atau pendekatan-pendekatanbaru dan untuk memecahkan masalah-masalah dengan penerapan langsung di kelas atau dunia kerja. Beberapa karakteristik
a)      Praktis dan secara langsung relevan dengan situasi aktual dalam dunia kerja, subyek subyeknya para siswa, staf, atau yang lainnya.
b)      Menyediakan kerangka kerja yg teratur utk pemecahan masalah & pengembangan- pengembangan baru yang lebih baik daripada pendekatan impresionistik dan fragmentaris yg secara khas sering dilakukan dalam pengembangan-pengembangan pendidikan. Cara penelitian ini juga empiris dalam arti bahwa penelitian tsb mendasar- kan pada pengalaman masa lampau.
c)      Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitian  dan mengorbankan kontrol utk kepentingan on-the-spot experimentation dan inovasi.







BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis-jenis penelitian terdapat 12 macam, yang masing-masing mempunyai fungsi, manfaat, karakter, dan tujuan yang berbeda yakni:
Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hokum-hukumnya. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis.
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individual maupun secara kelompok. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.
Penelitian deskriptrif ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan sekuensial terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti terjun ke lapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah atau guide dalam penelitian.
penelitian sejarah lebih memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah. Tujuan dari kegiatan tersebut ialah untuk memperoleh gambaran secara objektif terhadap peristiwa besar atau objek yang diteliti.
Penelitian survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa varibel. Para penelitian pada umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. tujuan dari penelitian-penelitian-penelitian survey  juga mencakup hal – hal sebagai berikut : Mengumpulkan  informasi faktual secara mendetil yang mencandra gejala  yang ada, mengidentifikasi masalah-masalah atau melakukan justifikasi kondisi-kondisi  dan parktek-praktek yang sedang berlangsung, membuat perbandingan dan evaluasi, dan mendeterminasi apa yang dikerjakan orang lain apabila memiliki masalah atau  situasi yang sama dan memperoleh keuntungan dari pengalaman mereka  untuk membuat rencana dan membuat keputusan di masa yang akan datang.
Penelitian ex-postfakto adalah penelitian yang dilakukan setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi. Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi (penelitian bersifat ex post facto).
Penelitian ekperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk perbandingan.
Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Dan seterusnya.

3.2 Saran
            Penulis telah membahas tentang Strategi pasar diatas, namun tidak dipungkiri sangat banyak kekurangan dalam makalah yang telah disusun.
Dari makalah yang dibuat ini, penulis sangat mengharapkan tanggapan, baik kritik maupun saran dari Bapak Dosen dan teman-teman mahasiswa agar penulis bisa membuat makalah dengan lebih baik kedepannya.




DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. 2000. Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa.
Armai, Arif. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press.
Ary, Donald (et.al). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Alih Bahasa : Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional.
Cooper, Donald R. Dan C. William Emory, Alih Bahasa: Ellen G. Sitompul.1996. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta:Penerbit Erlangga.
Hadi, Amirul. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Hamidi.2007.Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: Press Malang.
Kartono, kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Social. Bandung: Mandar Maju.
Kasiram, H. Moh.2008.Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang: UIN Malang Press.
Nazir, Mohammad. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Soehartono, Irawan.2000.Metode Penelitian Social. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono.2005. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih.2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Widayat dan Amirullah.2002.Riset Bisnis. Yogyakarta :Graha Ilmu.

No comments:

Post a Comment