Monday, July 4, 2016

Makalah Kebijakan Penggantian SDM




MAKALAH
PERENCANAAN PENGEMBANGAN SDM
“Kebijakan Penggantian SDM”

Dosen Pembimbing:
Dra. Hj. Ratna Nikin H. M.Si









  

 
  


Disusun oleh Kelompok 6:

Sayyidah Ayu Hartinah                (2130920008)
Yenny Dwi Sulistyo N                 (21401092024)
Muhammad Syafi’i                       (2130920010)



JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NIAGA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2016


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat rahmat-Nya  penulis dapat menyusun makalah ini. Penyusunan makalah ini telah disusun secara sistematis yang isinya terkait dengan rangkuman materi Mata Kuliah Perencanaan Pengembangan SDM tentang Kebijakan Penggantian SDM.
Adapun isi dalam makalah ini dapat digunakan oleh seluruh pembaca untuk sekedar menjadi penambah ilmu, informasi atau bahkan mungkin untuk dijadikan bahan referensi di dalam pengkondisiannya.
Segala penilaian merupakan yang diharapkan penulis dari semua pihak guna menjadi bahan pembelajaran dan upaya meningkatkan pengetahuan bersama. Kiranya apa yang ada di dalam makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar untuk setiap pembaca dan halayak umum. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari mahasiswa dan para pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, semoga amal kebaikannya dilipat gandakan oleh Allah SWT dan menjadi amal saleh yang akan menjadi saksi di hari kiamat nanti. Amin



                                                                                                            Penulis












DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................................................
Kata Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2       Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3       Tujuan................................................................................................................. 1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Kebijakan dan Penggantian SDM....................................................... 3
2.2  Tujuan Pengertian SDM........................................................................................ 3
2.3  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan SDM......................................... 4
2.4  Kendala-Kendala dalam Pengertian SDM............................................................ 5
2.5  Proses Penggantian SDM...................................................................................... 6
2.6  Jalur Promosi dalam Bidang Manajer Personalia untuk Industri Besar................. 7
BAB III. PENUTUP
3.1 kesimpulan............................................................................................................ 11
3.2 Saran..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pada dasarnya suatu perusahaan atau suatu organisasi ingin meraih suatu keadaan dimana dapat meraih untung yang sebesar-besarnya dan menjaga kelangsungan hidup perusahaaan atau organisasi agar selalu dikenal oleh masyarakat. Keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan atau suatu organisasi tersebut didapatkan dari hasil kerja yang dilakukan selama kegiatan perusahaan tersebut berlangsung. Penggantian SDM adalah usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan. Kegiatan kerja tersebut pasti akan dilakukan oleh tenaga-tenaga SDM yang memang terlatih di bidangnya. Maka dari itu perusahaan harus benar-benar memikirkan dengan serius untuk hal penggantian SDM tersebut. Karena apabila ada kesalahan dalam penggantian tersebut maka akan susah untuk menggantikannya. Dari semua itu perusahan atau suatu organisasi membutuhkan adanya suatu perencanaan penggantian tenaga kerja.
Penggantian sumber daya manusia dalam arti mencari atau melakukan penggantian tenaga kerja yang berkualitas. Penggantian dibutuhkan untuk mencapai tujuan, yang dimana di dalam penggantian tenaga kerja terdapat berbagai macam alternatif yang digunakan untuk menentukan masa depan perusahaan atau organisasi tersebut. Dalam penggantian tersebut perusahaan harus menggunakan teori-teori yang sudah ada dalam penggantian atau pengadaan tenaga kerja dalam suatu perusahaan.
1.2  Rumusan Masalah
1.       Pengertian kebijakan dan penggantian SDM
2.      Tujuan Penggantian SDM
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan SDM
4.      Kendala-kendala dalam penggantian SDM
5.      Proses penggantian SDM
6.      Jalur Promosi dalam bidang Manajer Personalia untuk Industri Besar
1.3  Tujuan
1.      Mengetahui pengertian kebijakan dan penggantian SDM
2.      Mengetahui tujuan dari penggantian SDM
3.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan SDM
4.      Mengetahui kendala-kendala dalam penggantian SDM
5.      Mengetahui proses penggantian SDM
6.      Mengetahui Jalur Promosi dalam bidang Manajer Personalia untuk Industri Besar


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebijakan dan Penggantian SDM
Kebijakan dapat diartikan sebagai suatu garis-garis haluan jalannya suatu lembaga / organisasi. Sasaran setiap lembaga / organisasi dapat diterangkan sebagai suatu rumusan keadaan akhir yang hendak dicapai. Lembaga komersial biasanya mempunyai sasaran utama pada peningkatan keuntungan, penyebaran pelayanan kepada masyarakat atas penyediaan produk atau jasa yang ditawarkan, serta perbaikan kesejahteraan bagi seluruh karyawannya.
Penggantian SDM adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Aktivitas penggantian SDM dimulai pada saat calon mulai dicari, dan berakhir pada saat lamaran mereka diserahkan.
Jumlah sumber daya manusia yang tepat bukan menjadi suatu permasalahan dalam peramalan sumber daya manusia karena ini juga merupakan suatu fungsi dari lembaga atau organisasi untuk senantiasa menarik, mempertahankan dan mengembangkan sumber daya manusia.
Kebijakan Penggantian sumber daya manusia terkait dengan kebijakan lembaga / perusahaan secara keseluruhan. Posisi produk atau jasa dan pemasaran sangat menentukan proses penggantian sumber daya manusia. Berapa orang yang diperlukan di masa mendatang, dan dengan komposisi yang bagaimana sumber daya manusia perlu dipersiapkan. Bila suatu produk atau jasa mempunyai prospek permintaan yang besar maka sudah barang tentu perusahaan harus menyediakan dalam jumlah yang dibutuhkan sesuai dengan waktu yang diperlukan.

2.2 Tujuan Penggantian SDM
Pertama      : Aktivitas ini memikat pelamar yang melamar kesempatan kerja. Ukuran dan karakteristik kelompok pelamar membatasi sampai dimana aktivitas penyusunan pegawai berikutnya mencapai tujuan.
Kedua         : Aktivitas ini dapat mempengaruhi apakah pelamar menerima tawaran pekerjaan yang mereka terima.
Ketiga         : Aktivitas penggantian SDM merupakan pertukaran informasi.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Sumber Daya Manusia
Terdapat banyak faktor yang mcmpengaruhi jumlah permintaan sumber daya manusia. Faktor tersebut dapat dikategorikan atas:
·         Perubahan lingkungan eksternal
·         Perubahan kondisi organisasi
·         Perubahan kondisi tenaga kerja

1.      Perubahan Lingkungan Eksternal.
Perubahan lingkungan eksternal sulit diprediksi oleh spesialis sumber daya manusia dalam jangka pendek, bahkan kadangkala dalam jangka panjang sekalipun. Perubahan ini mempunyai dampak besar, namun sulit diestimasi. Meskipun prediksi perekonomian sangat sulit dilakukan secara akurat, tingkat aktivitas perekonomian perlu dicemarti tatkala merencanakan kebutuhan sumber daya manusia.
2.      Perubahan Kondisi Organisasi.  
Pada saat organisasi merespons perubahan Iingkungannya, keputusan dibuat untuk memodifikasi rencana strategik. Rencana strategik mengikat perusahaan kepada tujuan jangka panjang seperti tingkat pertumbuhan dan produk baru, pasar, atau jasa. Tujuan ini menentukan jumlah dan tipe karyawan yang dibutuhkan di masa depan. Apabila tujuan jangka. panjang ingin dipenuhi, spesialis sumber daya  manusia  harus  menyusun rencana sumber daya jangka panjang yang memasukkan rencana strategik tersebut. Dalam jangka pendek, rencana strategik menjadi operasional dalam bentuk anggaran. Kenaikan ataupun penurunananggaran mendatangkan pengaruh jangka pendek yang sangat berarti atas kebutuhan sumber daya manusia.
3.      Perubahan Kondisi Tenaga Kerja
Kebutuhan   tenaga    kerja perusahaan saat ini juga mempengaruhi kebutuhan akan tenaga kerja baru. Apabila teknologi perusahaan berubah, dan sekiranya lini produk baru menggantikan lini produk lama, maka sangat mungkin tenaga kerja saat ini perlu dilatih kembali; atau, jikalau tidak, darah baru mestilah disuntikkan ke dalam perusahaan dari teknis dan profesional guna mengisi posisi tertentu. Selain itu, kekosongan dapat terjadi di posisi kunci (eksekutif, teknis dan profesional) di mana tidak ada  orang-yang kompeten di dalam organisasi. Situasi ini m'emerlukan pengangkatan dari luar.

ANALYSIS INTERNAL SUMBER DAYA MANUSIA
Setelah departemen sumber daya manusia mernbuat proyeksi kebutuhan sumber daya manusia di masa depan, langkah berikut ini adalah menganalisis sumber daya manusia yang tersedia. Analisis sumber daya manusia memproyeksikan suplai sumber daya manusia yang tersedia, saat ini ke masa depan untuk memprediksi suplai sumber daya manusia yang akan tersedia selama periode yang direncanakan.
Suplai internal berasal dari karyawan yang ada sekarang, yang dapat dipromosikan, ditransfer, atau diberhentikan guna rnernenuhi kebutuhan yang telah diantisipasi sebelumnnya. Sedangkan sumber suplai eksternal berasal dari orang-orang yang ada di pasar tenaga kerja. Sumber suplai eksternal juga mencakup orang:orang yang belum bekerja dan karyawan perusahaan lain.
            Langkah berikutnya dalam menganalisis ketersediaan sumber daya manusia adalah proyeksi ketersediaan sumber daya saat ini ke masa.depan untuk mengestimasi suplai sumber daya  manusia yang tersedia selama tahun yang direncanakan. Suplai yang ada saat ini akan mengalami perubahan beberapa akan dipromosikan, mengundurkan diri, pensiun,  ditransfer,  dan seterusnya. Prakiraan suplai yang tersedia meliputi prakiraan perpindahan atau aliran tenaga kerja, 'sehingga menyesuaikan ketersediaan tersebut.
Faktor Yang Perlu Dipertirnbangkan
            Meskipun suplai sumber daya manusia tampaknya lebih mudah ditentukan daripada kebutuhan yang diproyeksikan, ada pula beberapa kerumitan dalam keputusan seperti ini. Ketika memproyeksi­kan suplai sumber daya manusia di masa depan, faktor berikut biasanya dipertimbangcan:
ü Ketidakhadiran
ü Putaran karyawan
ü Persediaan sumber daya manusia saat ini
ü Tingkat produktivitas
ü Perpindahan di antara pekerjaan-pekerjaan

2.4 Kendala-kendala Penggantian SDM
                Kendala-kendala yang umum dalam penggantian SDM meliputi:
1. Karakteristik organisasional
2. Kebijakan organisasional
3. Tujuan organisasional
4. Rencana-rencana sumber daya manusia
5. Program perjanjian kerja
6. Kondisi eksternal
7. Persyaratan pekerjaan
2.5 Proses Penggantian SDM
Aktivitas penarikan tidak akan terjadi sampai seseorang dalam organisasi telah memutuskan karyawan seperti apa yang dibutuhkan dan beberapa banyak jumlahnya. Proses penarikan terdiri dari:
1. Pembuatan rencana untuk merekrut
2. Penyusunan strategi untuk merekrut
3. Mencari pelamar kerja
4. Menyisihkan pelamar yang tidak cocok
5. Mempertahankan kumpulan pelamar





2.6 Jalur Promosi dalam bidang Manajer Personalia untuk Industri Besar
Asisten Personalia
Pengawas Fungsi

Staf Spesialis
Perusahaan

Manajer Personalia Pabrik
Menengah

Manajer Personalia Pabrik Besar
Manajer Seksi Pabrik Besar
Staf Spesialis
Divisi

Staf Spesialis
Perusahaan

Manajer Fungsi Perusahaan
Direktur Personalia
Divisi
Direktur Personalia Perusahaan
           



















                                                                                                                              




Dasar Penentuan Promosi
            Dua dasar yang biasa dipakai untuk menentukan promosi adalah kecakapan kerja dan senioritas. Pihak manajemen biasanya menyenangi dasar kecakapan kerja untuk sebagai dasar promosi. Mereka berpendapat bahwa kompetensi adalah dasar untuk kemajuan. Sebaliknya pihak karyawan mengehendaki unsur senioritas lebih ditekankan pada penentuan promosi ini. Sebab mereka berpendapat bahwa dengan makin lama masa kerja, makin berpengalaman seseorang, sehingga diharapkan kecakapan kerja mereka semakin baik.  Alasan lain adalah tempat kerja seseorang juga mencerminkan kesetiaan mereka kepada perusahaan. Mereka juga berpendapat bahwa pengukuran senioritas adalah hal yang paling mudah dan obyektif. Sedangkan pengukuran kecakapan kerja sedikit banyak mempunyai unsur judgement dan subyektivitas.
            Berbagai argumentasi tersebut seiring tidak bisa diputuskan untuk memilih mana yang lebih baik. Sebagai misal, memang diakui bahwa semakin lama seseorang bekerja pada suatu organisasi, semakin berpengalaman dia. Tetapi, apakah kecakapannya akan selalu meningkat seiring meningkatnya pengalaman? Masalah ini akan semakin rumit ketika organisasi juga dihadapkan pada situasi yang memerlukan perubahan, dimana biasanya para senior justru sulit menyesuaikan diri pada perubahan tersebut.
            Sebaliknya penggunaan dasar kecakapan kerja akan menjamin bahwa hanya mereka yang cakaplah yang bisa dipromosikan. Masalahnya adalah siapa yang menentukan kecakapan  ini? Bukankah penentuan kecakapan kerja merupakan aktivitas penilaian yang tidak luput dari kesalahan, bias dan subyektivitas?
            Menghadapi fenomena senioritas versus kecakapan kerja ini, maka pada prakteknya penentuan dasar untuk promosi sering digunakan suatu bentuk kompromi antara dasar kecakapan kerja dan senioritas. Komprominya bisa dinyatakan misalnya dengan: apabila ada para pejabat yang mempunyai kecakapan yang sama, maka pejabat seniorlah yang akan dipromosikan. Atau, apabila ada dua pejabat yang mempunyai senioritas yang sama maka pejabat yang lebih cakaplah yang akan dipromosikan.
            Untuk kompromi untuk dasar promosi, tidak hanya menyangkut kecakapan kerja dan senioritas saja. Di Perguruan tinggi misanya, para tenaga pengajar diberlakukan promosi atas dasar pointnya, yaitu disamping masa kerja bidang pendidikan dan pengajaran, publikasi ilmiah, pengabdian kepada masyarakat, loyalitas kepada lembaga dan kegiatan, dll.
            Disamping kompromi untuk dasar promosi, masalah kecakapan kerja dan senioritas juga digunakan untuk merancang struktur upah.
Definisi Transfer
            Transfer sebenarnya adalah salah satu dari sekian banyak opsi-opsi dekrutment. Sebagaimana diketahui dekrutmen merupakan aktivitas-aktivitas untuk mengurangi suplai tenaga kerja pada organisasi atau bagian-bagiannya. Di samping transfer pilihan dekrutmen lain misalnya pengurangan karyawan, pemberhentian, pemecatan, pensiun lebih dini, dan pensiun secara bertahap.
            Transfer menyangkut penugasan kembali pada karyawan kepada pekerjaan dengan gaji, status, dan tanggung jawab yang serupa. Bila promosi menyangkut upward movement (perpindahan keatas) maka transfer merupakan perpindahan horisontal dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Dasar pemberlakuan transfer
Transfer berlangsung karena beberapa dasar dan alasan. Pertama, karena praktek penempatan karyawan yang tidak sempurna, sehingga kemungkin ketidakcocokan pekerjaan dapat terjadi. Dalam hal transfer bertujuan untuk memindahkan karyawan ke pekerjaan yang lebih sesuai.
            Kedua, seorang karyawan dapat menjadi tidak puas dengan sebuah pekerjaan untuk atau berbagai alasan, misalnya: konflik yang serius dengan rekan kerja atau alasan yang tampaknya sulit terpecahkan, kebuntuan pekerjaan. Dalam hal ini transfer akan memudahkan tujuan-tujuan peningkatan karir. Ketiga, beberapa organisasi terkadang memulai transfer untuk pengembangan karyawa yang lebih jauh, terutama pada level-level manajemen dan staff. Pendekatan ini dapat memecahkan dua jenis permasalahan penyusunan staff:
·         Kelebihan suplai pada beberapa departemen atau pekerjaan disaat terdapat permintaan terhadap pegawai dari departemen atau pekerjaan lainnya.
·         Kekurangan dalam kinerja individu
Program transfer dalam kasus pertama, dimana organisasi memiliki kelebihan suplai dari satu tipe karyawan tetapi tidak pada tipe lainnya dapat diatasi dengan memasukkan program-program rotasi pekerjaan (job rotation) dalam aktivitas pelatihan dan pengembangan yang normal. Dalam program-program seperti itu, anggota-anggota organisasi secara teratur dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, sehingga transfer lateral untuk tujuan dekrutmen tidak memiliki cacat. Program seperti itu juga mendorong anggota organisasi untuk secara terautr mendukung mobilitas kerja secara keseluruhan.
Dalam kasus kedua, di mana individu memiliki masalah kinerja dalam posisi tertentu, transfer lateral dapat menghasilkan kecocokan yang lebih baik antara indvidu dengan pekerjaannya. Sebagai contoh, seseorang yang bekerja dengan jelek dalam kelompok pengendali mutu untuk departemen produksi mungkin akan bekerja dengan baik dalam kelompok perekayasaan.
Transfer ke bawa, yaitu transfer ke posisi yang lebih rendah dalam hirarki organisasi, dapat memperhatikan dua situasi yang sama tersebut. Situasi ini khususnya terjadi bila individu mengalami masalah kinerja pada saat ini. Tetapi dekrutmen dengan transfer ke bawa dapat juga kelebihan mengurangi suplai individu individu pada pekerjaan tertentu. Metode ini juga dapat membebaskan rintangan akan kesempatan promosi bagi beberapa indvidu yang sangat berkualitas.
































BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
SDM merupakan bagian proses perencanaan strategis dan menjadi bagian pengembangan kebijakan dan praktek organisasi. sebagai sumber daya yang penting, sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian dan pengelolaan melalui suatu ilmu pengelolaan atau manajeman yang dikenal sebagai manajemen sumber daya manusia.  Manajemen Sumber Daya Manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Banyak perusahaan yang ingin memiliki karyawan yang bersahabat dan ramah. Perusahaan-perusahaan sadar bahwa jauh lebih mudah memeperkerjakan orang-orang dengan kepribadian yang mereka cari, daripada memilih dengan hanya berdasarkan kecakapan teknis, dan kemudian berusaha untuk mengubah kepribadian mereka melalui pelatihan.

3.1 Saran
Penulis telah membahas tentang Kebijakan Penggantian SDM diatas, namun tidak dipungkiri sangat banyak kekurangan dalam makalah yang telah disusun.
Dari makalah yang dibuat ini, penulis sangat mengharapkan tanggapan, baik kritik maupun saran dari Bapak Dosen dan teman-teman mahasiswa agar penulis bisa membuat makalah dengan lebih baik kedepannya.



No comments:

Post a Comment